Selasa, 05 Januari 2016

Katak dalam Panci

Mengutip tulisan dari teman dalam chatting-an grup kami dan Jostein Gaarden dalam bukunya “Dunia Anna”. Mungkin beberapa di antara kalian pernah dengar perumpamaan katak dalam panci. Jika pernah, anggaplah kalian mengingat kembali memori kalian.
Jika kita taruh katak ke dalam panci yang di dalamnya berisi air mendidih, katak tersebut loncat seketika.
Namun, jika katak ditaruh ke dalam panci yang berisi air dingin yang kemudian dipanaskan, si katak akan menyesuaikan suhu tubuhnya tanpa melakukan apapun walaupun ia mampu meloncat keluar dari panci tersebut.
Katak terus menyesuaikan suhu tubuhnya seiring meningkatnya suhu air dalam panci tersebut. Pada saat air mencapai titik didih, katak memutuskan melompat keluar dari panci. Akan tetapi, katak tidak mampu melakukannya karena ia telah kehilangan semua tenaganya dalam usaha menyesuaikan diri dengan suhu air yang naik.
Singkat cerita, katak pun mati.
Semua orang dapat berpikir bahwa katak tersebut akan mati karena air mendidih. Akan tetapi, kita lupa bahwa penyebab utama matinya katak adalah ketidaksanggupan si katak dalam mengambil keputusan saat katak masih mampu meloncat keluar dari panci yang suhu airnya mulai naik.
Kita semua dalam hidup ini perlu untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang dan situasi di sekitar kita ketika kita perlu melanjutkan hidup. Namun, jika membiarkan orang lain, rekan kerja, atau perusahan tempat kita kerja mengeksplorasi fisik, emosi, finansial, bahkan rohani/iman kita, itu KONYOL namanya. Terlebih, kita mampu keluar.
Belum dicoba, tetapi sudah berasumsi banyak hal. Bukan karena kita tak bisa untuk mengubah keadaan hidup kita, tetapi kita terlalu PENGECUT untuk menghadapi tantangan, termasuk TANTANGAN MENDAPAT PEKERJAAN BARU YANG LEBIH BAIK.
Jangan takut! Allah swt menciptakan manusia lebih unggul daripada makhluk hidup-makhluk hidup yang ada di semesta ini. Jangan pula berpikir takut tidak punya uang. Bukankah Allah swt telah menjanjikan bahwa Dialah yang memberi rezeki semua makhluk hidup yang ada di dunia ini, sekalipun makhluk hidup itu berada di bawah lapisan Bumi terdalam atau di atas langit tertinggi. Namun, kita (manusia) sering kali LUPA bahwa yang menjamin rezeki kita adalah Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar