Rabu, 22 Juni 2011

Lucunya Ibuku

Betapa lucunya ibuku. Bagaimana tidak? Beliau yang berniat datang ke Jakarta malah terdampar di Kubah Mas, Depok. Dengan mempermudah dan menghemat biaya perjalanan ke Jakarta, beliau ikut rombongan kantornya untuk studi banding dan tour ke Cinere. Beliau menyangka bis yang  ia tumpangi melewati atau dekat Cipinang.


Oh my God, itu bukannya dekat tapi jauh sekali dari Cipinang. Tidak kenal lelah, beliau dengan bangga mengganti tujuannya, yakni ke rumah adiknya--dengan maksud silahturahmi--di Ciputat. Beliau bilang kalau rombongan tersebut ditawari berkunjung ke Kubah Mas untuk refresing karena bis yang mereka gunakan dari Kebumen turun mesin, oh no. Dengan polosnya, ibu bilang bahwa dirinya ada di Kubah Mas dan menelponku menanyakan bagaimana caranya dari Kubah Mas dapat ke Ciputat. Bukan main aku menahan diri untuk tetap sabar menjelaskan ibuku yang sulit sekali untuk mengerti rute angkot untuk ke Ciputat. Aku memaklumi beliau karena dia tidak memiliki pengalaman hidup di daerah Depok apalagi beliau telah lama pindah dari Jakarta ke Kebumen.


Tanpa membuang waktu, aku bersama kakakku memutuskan untuk menjemputnya! Oh Tuhan, betapa kami sangat mencintai dan menyayangi ibu kami hingga kami ke Kubah Mas tanpa pikir-pikir lagi padahal aku maupun kakakku tidak ada yang tahu di mana letak Kubah Mas. Aku hanya tahu Kubah mas ada di Depok, tapi daerah mananya? Depok luas! Ya walau tidak seluas Jakarta, tapi ini bukan pekerjaan mudah, mencari suatu tempat tanpa kami tahu di mana alamatnya?!


Alhasil, aku dan kakakku bertanya sana-sini, menelpon teman-teman kami (lebih tepatnya, aku yang menelpon teman-teman yang aku kira tahu alamat Kubah Mas), dan kami berhenti beberapa kali hanya sekadar bertanya di mana letak Kubah Mas. Oh, perjalanan yang panjang... Dengan kecepatan yang tinggi, dua setengah jam perjalanan kami dari RS. Persahabatan ke Kubah Mas. Dengan wajah polos dan innocent, ibuku menghampiri kami. Oh, my mom, kau tidak tahu perjuangan kami ke sini hanya untuk menjemputmu karena kekeliruanmu. But, aku tidak keberatan dengan semua ini justru aku menganggap ini perjalanan yang seru (tapi aku tidak tahu bagaimana dengan kakakku). Memang, aku pernah berdoa kepada Tuhan untuk suatu saat dapat berkunjung ke Kubah Mas, tapi.. rupanya Tuhan mengabulkan permohonanku dengan cara yang unik. :D


Untunglah, kami masih dapat membahagiakan ibu. Melihat wajahmu tersenyum, lelah kami berkurang. Thanks to my God yang membantu kami dengan dimudahkan perjalanan kami ke Kubah Mas sehingga kami dapat menjemput ibu kami. Thank you :)